Pesilat asal Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, membeberkan memilih mundur dari pertandingan saat tampil di final nomor tanding kelas E (65-70 kg) putra.
Alasannya mengambil keputusan untuk mundur, setelah dirinya merasa dicurangi oleh wasit saat berhadapan dengan wakil Indonesia yakni Komang Harik Adi Putra.
Pertandingan keduanya yang berjalan panas memang sudah tidak dipungkiri sejak awal. Komang sejak babak pertama pun sudah mengungguli Jufferi Jamari.
Akan tetapi pada babak ketiga, Jufferi Jamari yang berstatus juara dunia mulai mengejar ketertinggalan poin.
Kedua pemain saling bermain agresif untuk bisa mencuri angka. Akan tetapi, jelang dua detik laga babak ketiga berakhir, pesilat asal Malaysia memilih mundur karena kecewa dengan keputusan wasit di kedudukan 4-1 untuk keunggulan Komang.
Jufferi menendang dinding eternit sampai jebol.
Jufferi memilih walkout pada pertarungan tersebut karena menurutnya wasit bersikap tak adil. Dia lalu merusak fasilitas warming up room di TMII. Sambil mengucap syahadat dan takbir, Jufferi menendang dinding eternit sampai jebol.
⠀
"Saya tidak ada masalah dengan pesilat Indonesia atau penyokong Indonesia. Yang saya kesal yaitu juri. Sebagai pesilat saya merasa tak dihormati," tukasnya.
Jufferi merupakan lawan tangguh bagi Komang, karena merupakan peraih emas Sea Games 2017 dan juga juara bertahan kejuaraan dunia silat 2016.
Namun, pengrusakan terhadap fasilitas tentu saja tidak dapat dibenarkan, sekalipun kecewa dengan keputusan wasit. ( planet.merdeka.com )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kecewa Keputusan Juri, Pesilat Malaysia Mundur dan sempat 'Ngamuk'"
Posting Komentar