Pemuda Ini Menghabiskan Semua Hartanya,Tak Disangka Balasan yang Dituai Membuat Tercengang


Dalam Islam kita dianjurkan melakukan jihad yang diridhoi Allah SWT dengan berbagai cara lantara balasan yang begitu menakjubkan bagi yang melalukannya.

Alkisah ada seorang ulama yang bernama Al Yafi'i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, seorang ulama besar mengatakan kepada santri-santrinya ketika dirinya akan bersiap-siap hendak berangkat jihad. Ia meminta ke beberapa temannya untuk melantunkan ayat suci Al Qur'an,

"Wahai sahabat, tolonglah bacakan sebuah ayat suci Al Qur'an," pinta Abdul Wahid panggilan akrab ulama ini.

Permintaan sang ulama ini membuat orang-orang yang akan pergi menuju medan perang diam sejenak. Namun ada salah seorang laki-laki setengah baya tampil ke depan. Kemudian laki-laki yang berbaju putih itu membaca salash satu ayat dalam Al quran yang artinya “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar”

Mendengar lantunan ayat ini, semua hadirin terhenyak , sepi membatu tak ada sedikitpun suara. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang berusia kurang lebih 15 tahunan , berdiri dan mengajukan sebuah pertanyaan kepada ulama ini ;

“Wahai Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga?"

Mendengar pertanyaan mengejutkan tersebut sang ulama hanya bisa geleng-gelng kepala, dan hamper tidak percaya, melihat sedikit keraguan pemuda ini.

Lalu sang ulama sontak menjawab “ iya benar anak muda”

Tanpa menunggu berlama-lama langsung saja pemuda ini dengan lantang dan berkata

"Kalau begitu, saksikanlah, diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga."

Berperang dengan Harta...

Anak muda itu segera mengeluarkan semua hartanya tanpa tersisa untuk disedekahkan bagi perjuangan agama Islam setelah mendengar ayat Allah yang berisi janji surga . Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak diberikan untuk diamalkan. Dalam perjalanan ke medan perang, pemuda ini diperhatikan oleh sang ulama. Pada siang hari, ia rajin berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah.

"Pemuda ini selalu melakukan shalat malam, dia juga rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan, serta sering menjaga kami bila sedang tidur," tutur sang ulama dengan lembut

Ketika sampai di daerah Romawi dan ketika Wahid sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba anak muda itu maju ke depan dan berteriak,

"Wahai, sahabatku, mari kita maju menghadapi musuh. Aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah." Wahid menduga, pemuda ini mulai ragu dan pikirannya kacau. Ia kasihan sekali, karena itulah ia mendekatinya”

"Siapakah Ainul Mardiyah itu?" tanya Wahid.

Kemudian pemuda itu menjawab dengan tenangnya,

"Tadi ketika aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata, "Pergilah kepada Ainul Mardiyah."

Kemudian ia meneruskan perkataannya, "Ia juga mengajakku memasuki taman yang dibawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan di pinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah”.

Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata, "Inilah suami Ainul Mardiyah."

Perkataan bidadari itulah yang membuat hati anak muda ini berdebar-debar. Setelah itu, dia mendekati pintu yang di dalam ruangan itu ada wanita yang bernama Ainul Mardiyah. Lalu dia memberi salam kepadanya. Setelah menjawab salam, selanjutnya dipersilahkan masuk. Dia melihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut.

Dia mendekati bidadari itu. Sontak sosok bidadari Ainul Mardiyah itu menyuruh untuk tidak mendekat. Waktu mendekat, dia berkata, "Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu."

Mahmud melanjutkan kisah mimpinya, "Lalu aku terbangun. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama."

Pemuda itu Benar-Benar Dibalas ‘Jiwanya’ dengan Setimpal

Belum lagi percakapan mereka selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri dari sembilan orang menyerbu. Pemuda itu segera bangkit dan menyerang mereka. Anak muda ini bagaikan singa kelaparan, menyerang membabi buta dihadapan musuh. Ia menerjang musuh dengan gagah beraninya sambil mengucap takbir tiga kali, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar."

Selesai pertempuran, anak muda itu terlihat penuh luka di tubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia.

Sahababt UCers , jika kisah ini ditarik ke jaman sekarang tampaknya Jihad dengan harta adalah hal yang masih sangat relevan , sehingga jihad tidak selalu fisik namun bisa dengan menyedekahkan harta di jalan Allah SWT.

Sumber : https://www.ucnews.id/news/Pemuda-Ini-Menghabiskan-Semua-HartanyaTak-Disangka-Balasan-yang-Dituai-Membuat-Tercengang/13455750904317.html

0 Response to "Pemuda Ini Menghabiskan Semua Hartanya,Tak Disangka Balasan yang Dituai Membuat Tercengang"

Posting Komentar